Kamis, 25 Mei 2023

Eleman Dasar Sistem Mekanik (Tumpuan, Transmisi dan Pemipaan)

 Dasar Sistem Mekanik
Materi Tumpuan, Transmisi dan Pemipaan

A.   Tumpuan

Mesin-mesin manufaktur mempunyai prinsip kerja berupa gerakan mekanis pada komponennya. Mekanisme kerja mesin manufaktur membutuhkan dukungan sistem tumpuan agar dapat bekerja lancar. Jenis komponen mesin yang bekerja sebagai tumpuan terdiri atas bearing (bantalan) dan bushing (bos).

1.         Bearing (Bantalan)

Bantalan adalah elemen mesin yang dibuat secara akurat sebagai komponen mesin untuk mendukung poros mesin pada kecepatan tinggi. Bantalan juga sekaligus membantu mengatasi tekanan dan mengurangi gesekan diantara bagian bergerak.


Tipe beban yang diterima bantalan ada tiga macam yaitu :

·           Beban radial : beban yang mengenai titik sumbu poros pada arah tegak lurus atau sepanjang jari-jari bola baja atau roller.

·           Beban dorongan (thruts) : beban yang mengenai titik sumbu poros secara lurus atau sejajar sehingga bantalan menahan beban yang mengenai samping poros

·           Beban kombinasi : perpaduan beban radial dan beban thrust yang diterima bantalan

Secara umum klasifikasi (Jenis-Jenis) bantalan

a.    Plain Bearing (Bantalan Biasa)

Bantalan biasa adalah bantalan yang memiliki permukaan rata pada bidang geseknya meskipun bentuknya melengkung seperti setengah lingkaran. Bantalan biasa dapat mengurangi gesekan tergantung pada faktor bahan pembuat bantalan.

b.    Anti Friction Bearing (Bantalan Anti Gesekan)

Bantalan anti gesekan adalah bantalan yang memiliki bagian-bagian berputar yang dibuat sangat halus dan melalui proses pengerasan permukaan. Bantalan jenis ini dirancang dengan elemen berupa bola (ball) baja yang disebut ball bearing (bantalan bola), selain bantalan bola, bantalan anti gesekan ada yang menggunakan rol baja yang terdiri atas bantalan rol (roller bearing) dan bantalan rol runcing (tapered roll bearing)

Materi Lanjutan

Continue reading Eleman Dasar Sistem Mekanik (Tumpuan, Transmisi dan Pemipaan)

Selasa, 23 Mei 2023

Elemen Dasar Sistem Mekanik Materi Lanjutan “Jenis Sambungan”

Dasar Sistem Mekanik

Materi Lanjutan “Jenis Sambungan”

1.     SAMBUNGAN LAS

Mengelas adalah menyambung dua bagian logam dengan cara memanaskan sampai suhu lebur dengan memakai bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi.

Keuntungan sambungan Las dibanding dengan Sambungan Keling dan Sambungan Baut: Kampuh las lebih ringan, hanya sekitar 1 - 1,5% dari berat konstruksi. Untuk sambungan Keling & Baut mempunyai berat 2,5 – 4 % dari berat konstruksi.

Kekurangan pada sambungan las adalah kwalitas sambungan las sangat tergantung pada keahlian juru las.

A.   Jenis Sambungan Las

Terdapat lima jenis sambungan yang biasa digunakan untuk menyatukan dua bagian benda logam, seperti dapat dilihat dalam berikut:



a.        Sambungan tumpu (butt joint)

b.       Sambungan sudut (corner joint)

c.        Sambungan tumpang (lap joint)

d.       Sambungan T (tee joint)

e.        Sambungan tekuk (edge joint)

B.    Faktor Kekuatan Sambungan

Banyak faktor yang menentukan kekuatan sambungan las, antara lain sebagai berikut :

·       Faktor pelaksana yaitu keahlian dari operator las itu sendiri.

·       Pelaksanaan waktu mengelas, misalnya keadaan terak sebelum mengelas berikutnya harus betul betul bersih dari permukaan las, sehingga logam tambahan dari elektroda dapat bercampur secara homogeny dengan harapan pada sambungan las tidak terdapat rongga-rongga.

·       Zat asam dari udara mempunyai pengaruh, oleh karena itu : kualitas elektroda dan lapisannnya merupakan penentu dari kekuatan sambungan las itu sendiri.

·       Persiapan mengelas : Dalam hal ini bentuk bentuk sambungan las.

·       Evaluasi las : Hasil lasan harus diperiksa, misalnya pengelasan untuk pipa-pipa bertekanan, pipa-pipa bawah air laut , atau sambungan yang digunakan pada alat-alat angkat, harus diperiksa dengan sinar rontgen yaitu sinar X atau sinar gamma.

C.   Perhitungan Sambungan Las

Kekuatan sambungan las dapat diperiksa atau dihitung kekuatannya berdasarkan :

·       Kekuatan tarik

·       Kekuatan geser

Materi Selanjutnya

Continue reading Elemen Dasar Sistem Mekanik Materi Lanjutan “Jenis Sambungan”

Rabu, 17 Mei 2023

Resume PKK Kelas 11 Semester 2

BAB 6 GAMBAR KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA

Lembar Kerja / Gambar kerja adalah gambar acuan yang digunakan untuk merealisasikan antara ide ke dalam wujud fisik. Gambar kerja terdiri dari berbagai unsur yang memuat informasi mengenai dimensi, bahan dan warna. Gambar kerja akan membantu wirausaha untuk menciptakan wujud fisik sesuai dengan ide. Dengan bantuan gambar kerja, seorang wirausaha tidak perlu untuk mengawasi setiap detail dari semua unsur pembangunan, karena akan menyita waktu dan tidak efisien. Maka dari itu, gambar kerja harus bisa dibaca dan dipahami oleh pelaksana. 

Fungsi gambar kerja :
- penyampaian informasi gambar : berfungsi sebagai bentuk visual awal dari proses perancangan. dengan adanya gambar kerja, perancang dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan rancangan yang dibuatnya.
- perwujudan pemikiran dalam penyiapan informasi : konsep abstrak yang diwujudkan dalam bentuk gambar, nantinya dianalisis lalu dievaluasi secara berulang kemudian menghasilkan gambar yang sempurna.

Alat-alat dalam gambar kerja :
- kertas gambar 
kertas putih (kertas pandalarang/kertas manila > kertas yang tidak tembus cahaya, agak tebal) dan kertas kalkir (kertas tembus cahaya/transparan)
- pensil gambar
- mistar gambar penggaris segitiga (segitiga set)
- jangka : untuk menggambar lingkaran
- rapidograph 
- sablon (huruf/angka/bentuk)
- busur derajat
- meja gambar

Kriteria gambar kerja :
- cepat 
- murah 
- dapat dibuang 
- resolusi rendah 
- ambigu 
- bersifat menyarankan, bukan menetapkan

Desain antarmuka atau design interface adalah desain untuk komputer, peralatan, mesin, perangkat komunikasi mobile, aplikasi perangkat lunak, dan situs web yang berfokus pada pengalaman dan interaksi penggunanya. Tujuannya untuk membuat interaksi pengguna sesederhana dan seefisien mungkin. Design interface ini sangat penting karena akan sangat berpengaruh pada user dalam menggunakan atau berkomunikasi dengan komputer.

Prinsip dasar user interface :
- product compability : sebuah aplikasi antarmuka yang harus sesuai dengan sistem aslinya
- task compability : sebuah aplikasi antarmuka yang harus mampu membantu user dalam menyelesaikan tugasnya
- consistency : sistem harus sesuai dengan sistem nyata serta sesuai dengan produk yang dihasilkan
- simplicity : sistem yang sederhana tapi berbobot
- direct manipulation : aplikasinya mempunyai tools yang dapat digunakan untuk melakukan perubahan
- kontrol : aplikasi haruslah merancang suatu kondisi yang mampu mengatasi dan menanggulangi kesalahan
- flexibility : aplikasi dapat menyelesaikan suatu masalah
- responsiveness : aplikasi mempunyai reaksi tanggap yang cepat terhadap perintah user
- invisible technology : aplikasi dibuat hendaknya mempunyai kelebihan yang tersembunyi
- mudah dipelajari dan digunakan : kemudahan dalam mengoperasikannya dapat dipelajari dalam beberapa jam saja

Aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat gambar kerja user interface :
- sketch app
- adobe XD
- figma

Cara membuat gambar kerja user interface dengan baik :
- ketahui karakteristik pengguna
- pecahkan masalah
- tetap konsisten
- penempatan / layout
- toleransi kesalahan pengguna
- buatlah sederhana
- lanjut terus

BAB 7 BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE BARANG/JASA

Biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dalam proses produksi yang bertujuan untuk menghasilkan suatu barang atau produk yang siap dipasarkan. Ada juga yang menyebut pengertian biaya produksi adalah akumulasi biaya yang diperlukan dalam proses produksi mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Unsur-unsur biaya produksi :
- biaya bahan baku langsung : perhitungan bahan baku yang secara langsung dipakai untuk memproduksi suatu barang jadi yang siap dipasarkan yang mencakup semua bahan fisik dapat diidentifikasi sebagai bagian dari produk jadi.
- biaya tenaga kerja langsung : perhitungan biaya untuk tenaga kerja yang bertugas untuk mengkonversi bahan baku langsung menjadi suatu barang jadi yang siap dipasarkan.
- biaya overhead pabrik : semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu, seperti biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, biaya listrik dan air pabrik, biaya asuransi pabrik, biaya overhead lain-lain.

Tujuan biaya produksi:
- untuk menetapkan biaya produksi
- untuk mengendalikan biaya
- untuk membantu pengambilan keputusan

Jenis-jenis biaya produksi
- biaya eksplisit : pembayaraan langsung yang dilakukan oleh perusahaan atas keperluan-keperluan yang dapat membuat perusahaan tersebut tetap berjalan, misalnya gaji karyawan, sewa gedung, dan pengadaan material
- biaya implisit : biaya yang sebenarnya sudah ada, namun masih belum dimasukkan ke dalam catatan beban. contoh penyusutan mesin produksi

Jenis biaya produksi berdasarkan jangka waktu :
1. Biaya jangka pendek
- Biaya Total (Total Cost/TC) 
  Rumus: TC = TVC + TFC
- Biaya Variabel Total (Total Variable Cost/TVC)
  Rumus: TVC = TC - TFC
- Biaya Tetap (Total Fixed Cost/TFC)
  Rumus: TFC = TC - TVC
- Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost/ATC)
  Rumus: ATC = TC/Q atau ATC = AVC + AFC
- Biaya Variable Rata-Rata (Average Variable Cost/AVC)
  Rumus: AVC = TVC/Q atau AVC = ATC - AFC
- Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)
  Rumus: AFC = TFC/Q atau AFC = ATC - AVC
- Biaya Marginal : kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satuan output

2. Biaya jangka panjang
- Biaya Marginal Jangka Panjang (Long Run Marginal Cost/LMC)
  Rumus: LMC = LMC/∆Q
  LMC = biaya marginal jangka panjang
  LMC = perubahan biaya total jangka panjang
  ∆Q = perubahan output
- Biaya Rata-Rata 
  Rumus : LRAC = LTC/Q
  LRAC = biaya rata-rata jangka panjang
  Q = jumlah output

3. Jenis biaya produksi berdasarkan volume kegiatan
- biaya tetap : beban biaya yang tidak tergantung atas volume produksi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan 
- biaya variabel : biaya yang berubah sesuai dengan volume barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
- biaya semi variabel/biaya campuran : campuran dari biaya tetap dan biaya variabel

BAB 8 PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK

Pelanggan atau pengguna produk seringkali membayangkan kumpulan kebutuhan produk yang diinginkan, tetapi tidak terspesifikasikan secara detail dari segi masukan (input), proses, maupun keluaran (output).Pelanggan sering kurang mengerti mengenai hal teknis yang disampaikan oleh pengembang, sehingga prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pengguna mengenail hal teknis yang dibutuhkan pengguna kepada pengembang produk. Prototype merupakan versi awal dari sebuah produk yang digunakan untuk mendemostrasikan konsep, pilihan desain, dan dapat pula untuk menemukan solusi masalah.

Tahapan pembuatan prototype secara umum :
- pendefinisian produk
- pembuatan model
- pembuatan prototype rekayasa
- pembuatan prototype produksi
- prototype pembuktian konsep
- pembuatan prototype rancangan industri
- pembuatan prototype rancangan percobaan
- pembuatan prototype alpha
- pembuatan prototype beta
- pembuatan prototype reproduksi

Prototype Evolusioner
- mengidentifikasi kebutuhan pengguna
- membuat satu prototype
- menentukan apakah prototype dapat diterima

BAB 9 PENGUJIAN KESESUAIAN FUNGSI PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA

Pengujian prototype merupakan bagian dari pengujian produk baru. Pengujian produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam  program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk di pasar.

Dasar-dasar pengujian
Pengujian prototype merupakan proses eksekusi suatu produk yang telah dibuat dengan tujuan untuk menemukan error. Pengujian akan menunjukkan kesesuaian fungsi-fungsi produk dengan spesifikasinya.
Dasar pengujian ini sebaiknya menentukan beberapa hal berikut.
- sasaran pengujian
- prinsip pengujian 
- karakteristik dasar pengujian : operabilitas, observabilitas, kontrolabilitas, dekomposabilitas, kesederhanaan, stabilitas, kemampuan untuk dapat dipahami
- atribut pengujian prototype produk
- fase pengujian

Prosedur pengawasan mutu produk :
- kerusakan dan mutu produk
- mencegah atau menghindarkan terjadinya kerusakan produk
- kendali mutu terpadu

Jenis-jenis pengawasan mutu produk
- pemantauan mutu bahan-bahan
- pemantauan proses produksi
- pemantauan produk jadi 

Metode dalam pengujian prototype
- desain test case
- pengujian white box
- pengujian basis path

Melakukan pengujian prototype produk
- pengujian teknis
- pengujian preferensi dan kepuasan
- pengujian pasar simulasi
- pengujian pasar

 TUGAS!
Continue reading Resume PKK Kelas 11 Semester 2

Senin, 15 Mei 2023

Evaluasi Sistem Aplikasi Berbasis Metadata

Evaluasi Sistem Aplikasi Berbasis Metadata

Evaluasi dilakukan untuk memastikan perangkat lunak atau aplikasi berbasis metadata dipilih untuk digunakan oleh masyarakat. Kebutuhan akan perangkat lunak saat ini semakin meningkat. Jadi, banyak developer membuat berbagai sistem untuk membantu pekerjaan manusia.

Fungsi evaluasi ada beberapa yang perlu diketahui. Fungsi tersebut antara lain sebagai berikut.

a.       Fungsi Selektif

Fungsi selektif, yaitu fungsi yang dapat menyeleksi seseorang apakah memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Misalnya, menentukan seseorang diterima kerja atau tidak, menentukan seseorang naik jabatan atau tidak, dan sistem siap digunakan atau tidak dan sebagainya,

b.       Fungsi Diognosis

Fungsi diagnosis bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem dalam bidang kompetensi tertentu. Misalnya, dalam rangka mengetahui kelebihan dan kekurangan sebuah sistem informasi untuk menjalankan tugas tertentu.

c.       Fungsi Penempatan

Fungsi penempatan bertujuan untuk mengetahui posisi terbaik seseorang dalam suatu bidang tertentu. Misalnya dalam rangka mengetahui posisi terbaik seorang karyawan sesuai bidangnya di dalam suatu perusahaan. Atau, pembuatan sistem yang sesuai dengan tujuan pembuatan (aplikasi pajak untuk menangani perpajakan).

d.       Fungsi Pengukuran Keberhasilan

Dalam hal ini, evaluasi berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program, termasuk metode yang dipakai, penggunaan sarana, dan pencapaian tujuan.

Berikut ini kriteria evaluasi yang dapat digunakan untuk menilai atau mengevaluasi suatu aplikasi.

1.       Kinerja, kriteria ini untuk menilai kinerja dari suatu aplikasi. Apakah aplikasi tersebut dapat berjalan dengan baik atau tidak. Kriteria ini sering dijadikan sebagai pedoman laporan penguiian, yakni dilakukannya pengujian independen dengan menggunakan perangkat lunak.

2.       Fungsionalitas, kriteria ini untuk menilai apakah perangkat lunak melakukan fungsi yang diperlukan? Adakah fasilitas khusus? Misalnya, seseorang membeli aplikasi file spreadsheet, apakah aplikasi tersebut dapat membuat atau menghasilkan grafik yang baik dan sebagainya.

3.       Dukungan, dalam hal ini pengembangan perangkat lunak baru akan membutuhkan dukungan seseorang atau perangkat lain untuk menggunakan perangkat lunak tersebut. Hal inilah yang membuat berhasil atau tidaknya suatu perangkat lunak.

4.       Kustomisasi, yakni kriteria ini diambil dari kemampuan perangkat lunak yang dapat mengubah tampilan dan nuansa perangkat lunak sesuai kebutuhan atau keinginan pengguna.

Jenis-jenis metode evaluasi

1.       Evaluasi formatif adalah suatu penilaian terhadap hasil-hasil yang telah dicapai selama dilaksanakannya suatu kegiatan atau program kerja. Umumnya, waktu pelaksanaan evaluasi ini dilakukan secara rutin per bulan atau per tahun.

Hal ini harus disesuaikan dengan keperluan informasi hasil penilaian. Manfaatnya untuk memberikan umpan balik kepada manajer program terkait kemajuan hasil yang telah dicapai dan hambatan-hambatan yang dihadapi selama berlangsungnya suatu kegiatan atau program kerja tersebut.

2.       Evaluasi sumatif adalah suatu penilaian terhadap hasil hasil yang telah dicapai selama dilaksanakannya suatu kegiatan atau program kerja. Evaluasi ini dilaksanakan secara keseluruhan dari awal hingga akhir kegiatan.

Waktu pelaksanaan hasil evaluasi ini harus diadakan pada saat akhir kegiatan sesuai dengan iangka waktu yang ditetapkan oleh suatu kegiatan atau program kerja.

Tugas

1.    Bacalah materi berikut ini!

Mobile games dan permainan komputer saat ini telah meniadi salah satu ursur yang memegaruhi cara berpikir anak. Permainan edukasi mobile mmjadi salah satu media pembelaiaran bagi anak. Mengapa? Karena mempunyai unsur-unsur pendidikan yang dapat meningkatkan kreativitas dan mendukung pengembangan berpikir kritis pada anak. Sebagian besar pemain games lebih memilih memainkan games yang hanya bersifat sebagai sarana hiburan saja. Adapun membuat sebuah permainan edukasi membutuhkan suatu acuan atau model sebagai tolok ukur untuk menentukan fungsi-fungsi utama dalam permainan. Perhatikan gambar berikut ini.


Penelitian ini melakukan pengembangan guidelines evaluasi usability untuk permainan edukasi berbasis playbility heuristic dan mobile game based learning (mGBL) yang selaniutnya dievaluasikan pada 9 permainan edukasi yang terpilih. Dari hasil penelitian, teridentifikasi bahwa poin-poin evaluasi dari penguji terpilih yang memiliki persentase game usability heuristic sebesar 67%, mobility heuristic sebesar 81%, gameplay heuristic 41%, dan learning content sebesar 92%. Hasil evaluasi user memiliki presentase game usability heuristic sebesar 80%, mobility heuristic sebesar 81%, game heuristic sebesar 53%, dan learning content sebesar 94%. Perbedaan poin-poin evaluasi yang didapat dipengaruhi oleh perbedaan usia dari kedua kelompok evaluator.

2.    Berdasarkan materi di atas, hasil evaluasi dari sebuah game mempertimbangkan beberapa aspek. Jadi, pada tugas ini, kamu dapat melakukan evaluasi dari game yang pernah kamu mainkan.

3.    Pililah satu game mobile yang pemah kamu mainkan!

4.    Kemudian, evaluasilah game tersebut dari beberapa aspek berikut ini!

a.       Usability heuristic

b.       Mobility heuristic

c.       Gameplay heuristic

d.       Learning content

5.    Berikanlah nilai berupa presentasi per aspek yang telah ditentukan!

Continue reading Evaluasi Sistem Aplikasi Berbasis Metadata

Selasa, 09 Mei 2023

Elemen Dasar Sistem Mekanik Jenis Sambungan

Dasar Sistem Mekanik
“Jenis Sambungan”

Makna sambungan yang dipahami dalam bidang pemesinan Sebagaimana yang diketahui, manusia tidak dapat memproduksi sesuatu dalam sekali kerja. Makanya benda yang dibuat manusia umumnya terdiri dari berbagai komponen, yang dibuat melalui proses pengerjaan dan perlakuan yang berbeda. Sehingga untuk dapat merangkainya menjadi sebuah benda utuh, dibutuhkanlah elemen penyambung.

Mesin atau konstruksi terdiri dari beberapa bagian, yang mana bagian yang satu dengan yang lain akan dihubungkan. Salah satu cara untuk menghubungkan suku bagian-suku bagian tersebut adalah dengan cara memberikan sambungan.

Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian atau konstruksi dengan menggunakan suatu cara tertentu.

Macam-macam sambungan

Macam-macam sambungan adalah sebagai berikut:

·      Sambungan tetap (Permanent Joint), yaitu sambungan yang hanya dapat dilepas dengan cara merusaknya. Contoh: sambungan paku keeling (rivet joint) dan sambungan las (welded joint)



     

         

·      Sambungan tidak tetap (Semi Permanent), yaitu sambungan yang dapat kita lepas dan dapat kita bongkar tanpa merusak sesuatu. Contoh: sambungan mur baut/ulir (screwed joint), sambungan pasak (keys joint)




Klik link untuk Materi Lanjutan
Continue reading Elemen Dasar Sistem Mekanik Jenis Sambungan